Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Berbudaya
Manusia sebagai Makhluk Berbudaya berarti
manusia adalah makhluk yang memiliki kelebihan dari makhluk – makhluk
lain yang diciptakan di muka bumi ini yaitu manusia memiliki akal yang
dapat dipergunakan untuk menghasilkan ide dan gagasan yang selalu
berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Oleh karena itu manusia
harus menguasai segala sesuatu yang berhubungan dengan kepemimpinannya
di muka bumi disamping tanggung jawab dan etika moral harus dimiliki,
menciptakan nilai kebaikan, kebenaran, keadilan dan tanggung jawab agar
bermakna bagi kemanusiaan. Selain itu manusia juga harus mendayagunakan
akal budi untuk menciptakan kebahagiaan bagi semua makhluk Tuhan di muka
bumi ini.
Manusia juga akan mulai berpikir tentang bagaimana caranya menggunakan hewan atau binatang untuk lebih memudahkan kerja manusia dan menambah hasil usahannya dalam kaitannya untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Manusia sangat mempunyai hasrat yang tinggi apabila dibandingkan dengan makhluk hidup yang lain. Hasrat untuk selalu menambah hasil usahanya guna mempermudah lagi perjuangan hidupnya menimbulkan perekonomian dalam lingkungan kerja sama yang teratur. Hasrat disertai rasa keindahan menimbulkan kesenian. Hasrat akan mengatur kedudukannya dalam alam sekitarnya, dalam menghadapai tenaga-tenaga alam yang beraneka ragam bentuknya dan gaib, menimbulkan kepercayaan dan keagamaan. Hasrat manusia yang selalu ingin tahu tentang segala sesuatu disekitarnya menimbulkan ilmu pengetahuan.
Manusia juga akan mulai berpikir tentang bagaimana caranya menggunakan hewan atau binatang untuk lebih memudahkan kerja manusia dan menambah hasil usahannya dalam kaitannya untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Manusia sangat mempunyai hasrat yang tinggi apabila dibandingkan dengan makhluk hidup yang lain. Hasrat untuk selalu menambah hasil usahanya guna mempermudah lagi perjuangan hidupnya menimbulkan perekonomian dalam lingkungan kerja sama yang teratur. Hasrat disertai rasa keindahan menimbulkan kesenian. Hasrat akan mengatur kedudukannya dalam alam sekitarnya, dalam menghadapai tenaga-tenaga alam yang beraneka ragam bentuknya dan gaib, menimbulkan kepercayaan dan keagamaan. Hasrat manusia yang selalu ingin tahu tentang segala sesuatu disekitarnya menimbulkan ilmu pengetahuan.
Ada hakekatnya kebudayaan mempunyai dua
segi, bagian yang tidak dapat dilepaskan hubungannya satu sama lain
yaitu segi kebendaan dan segi kerohanian. Segi kebendaan yaitu meliputi
segala benda buatan manusia sebagai perwujudan dari akalnya, serta bisa
diraba. Segi kerohanian terdiri atas alam pikiran dan kumpulan perasaan
yang tersusun teratur. Keduanya tidak bisa diraba.